Selasa, 22 Maret 2011

FORECASTING


JENIS- JENIS METODE PERAMALAN



Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang hendak dicapai. Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain :
1.      Time Series atau Deret Waktu
Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari (dependent) dengan variabel yang mempengaruhi-nya (independent variable), yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester atau tahun.
      Dalam analisis time series yang menjadi variabel yang dicari adalah waktu.
            Metode peramalan ini terdiri dari :
a.      Metode Smoting, merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti perencanaan persediaan, perencanaan keuangan. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi ketidakteraturan data masa lampau seperti musiman.
b.      Metode Box Jenkins, merupakan deret waktu dengan menggunakan model matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek.
c.      Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend untuk persamaan matematis.
2.      Causal Methods atau sebab akibat
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi buakn waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
a.      Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.
b.      Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.
c.      Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan jangka pendek.

$ METODE REGRESI
Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi hasil peramalan.
Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi seperti :
a.      Adanya informasi masa lalu
b.      Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
c.      Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa yang akan datang.
Adapun data- data yang ada dilapangan adalah :
a.      Musiman (Seasonal)
b.      Horizontal (Stationary)
c.      Siklus (Cylikal)
d.     Trend
Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang dapat digunakan yaitu :
1.      Analisi deret waktu(Time series), merupakan analisis antaravariabel yang dicari dengan variabel waktu
2.      Analisis Cross Section atau sebab akibat (Causal method), merupakan analisis variabel yang dicari dengan variabel bebas atau yang mempengaruhi.
Ada dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis deret waktu dengan metode regresi sederhana yaitu :
1.      Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
2.      Analisis deret untuk regresi sederhana yang non linier
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita gunakan notasi matematis seperti :

Y = F (x)

Dimana :
Y = Dependent variable (variabel yang dicari)
X = Independent variable (variabel yang mempengaruhinya)
            Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis lurus) dapat digunakan sebagai berikut :

TATA LETAK (LAY OUT)


¨  Perancangan tataletak pabrik dapat dilakukan setelah flowsheet proses, perhitungan proses (process calculation) dan seleksi serta penentuan ukuran peralatan (equipment selection and sizing) selesai dikerjakan.
¨  Demikian pula lokasi telah ditetapkan, peta topography dan data-data geoteknik dan hidrologi lokasi telah tersedia.
¨  Tataletak pabrik yang baik memenuhi kriteria-kriteria berikut:
¨  Jelas, memberikan aliran material yang logik, efisien dan memberikan kenyamanan lingkungan kerja
¨  Meminimalkan biaya untuk proses transportasi
¨  Memudahkan proses operasi dan maintenance (perawatan)
¨  Memberikan kemudahan dalam proses supervisi
¨  Melindungi kesehatan dan keselamatan (safety) pekerja
¨  Memaksimalkan keamanan (security) pabrik
¨  Memberikan ruang untuk perluasan (ekspansi) pabrik
¨  Meminimalkan biaya untuk proses transportasi
¨  Tempat penyimpanan  konsentrat, reduktor dan reagen-reagen diusahakan sedekat mungkin dengan tempat pengumpanan material-material tersebut
¨  Memberikan akses keluar-masuk yang baik terhadap semua tempat penyimpanan material
¨  Transportasi slurry bila memungkinkan dibantu dengan mekanisme gravitasi untuk mengurangi kebutuhan energi dari pompa
¨  Meminimalkan jumlah belt conveyor yang digunakan dengan rute yang paling efisien sesuai dengan perhitungan
¨  Memudahkan proses operasi dan maintenance pabrik
¨  Keseluruhan bagian pabrik dirancang secara kompak disertai informasi yang jelas mengenai batas-batas antara satu bagian dengan bagian yang lain
¨  Memberikan akses yang mudah bagi personil di dalam melakukan sampling, inspeksi, dan pengendalian proses (process control)
¨  -jalan,
¨  -tangga (stairs)
¨  -personil lift dari satu level ke level yang lain
¨  Memberikan pencahayaan (lighting) dan ventilasi yang baik
¨  Tataletak pabrik umumnya digambarkan dalam gambar teknis 2 dimensi, tampak atas, namun juga sering digambarkan 3 dimensi
¨  Komponen-komponen yang digambarkan dalam tata letak pabrik ekstraksi logam, meliputi:
¨  Peralatan utama proses
¨  Memudahkan proses supervisi
¨  Menempatkan ruangan para supervisor pada lokasi dimana mereka dapat melakukan observasi pada  dan supervisi proses produksi dengan mudah.
¨  Memudahkan proses supervisi dengan menempatkan ruangan untuk supervisors (manager pabrik dan asisten manager) tidak jauh dari ruangan operator dan control room.
¨   
¨  Tempat dimana peralatan dan fasilitas pendukung diletakkan seperti laddle station, reagent storage area, brick storage, oxygen plant, acid plant, power plant dsb.
¨  Utilities: tempat penyimpanan air, bahan bakar, dan pumping station
¨  Tempat penyimpanan bahan baku
¨  Tempat penyimpanan produk

¨  Komponen-komponen yang digambarkan dalam tata letak pabrik ekstraksi logam, meliputi (lanjutan):Kantor (office), kantin, tempat ibadah, tempat parkir dan evacuation area
¨  Laboratorium
¨  Control room
¨  Change house
¨  Bengkel
¨  Ware house (tempat penyimpanan spare part)
¨  Gudang
¨  Nomer komponen dalam lay out harus konsisten. Dibagian tertentu (biasanya di pojok) diberikan informasi skala yang digunakan
¨  Memudahkan proses operasi dan maintenance pabrik
¨  Akses yang mudah untuk transportasi dari dan ke pabrik, di dalam lingkungan pabrik dari dan ke setiap mesin dan peralatan untuk maintenance peralatan, akses yang mudah untuk inspeksi pipeline, pompa, valves, motor, kompressor dan kabel-kabel listrik.
¨  Gang-gag harus mempunyai ukuran yang memadai sehingga forklift dan personil dapat melakukan proses pembersihan dengan mudah. Menghindari proses akumulasi debu dan kotoran.
¨  Penempatan bengkel (workshop) yang tidak terlalu jauh dari lokasi utama untuk proses produksi
¨   

§  Memudahkan proses operasi dan maintenance pabrik
      Akses yang mudah untuk transportasi dari dan ke pabrik, di dalam lingkungan pabrik dari dan ke setiap mesin dan peralatan untuk maintenance peralatan, akses yang mudah untuk inspeksi pipeline, pompa, valves, motor, kompressor dan kabel-kabel listrik.
      Gang-gag harus mempunyai ukuran yang memadai sehingga forklift dan personil dapat melakukan proses pembersihan dengan mudah. Menghindari proses akumulasi debu dan kotoran.
      Penempatan bengkel (workshop) yang tidak terlalu jauh dari lokasi utama untuk proses produksi
      Menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja
      Menyediakan ruangan ganti untuk pakaian dan peralatan pelindung keselamatan kerja
      Menyediakan akses dan fasilitas yang memberikan kemudahan (cepat, aman) jika terjadi kebocoran, ledakan dan kecelakaan (accidents) lainnya
      Menyediakan area untuk evakuasi jika terjadi kebakaran, ledakan atau gempa bumi.
      Memberikan akses yang memudahkan bagi armada pemadam kebakaran
       
§  Memberikan ruang untuk perluasan (ekspansi) pabrik
      Kemungkinan untuk ekspansi pabrik tidak hanya diantisipasi dengan memberikan ruang (space) namun juga dengan merancang peralatan yang mempunyai kapasitas yang dapat digunakan jika dilakukan peningkatan kapasitas pabrik di masa depan.
      Kemungkinan ekspansi pabrik juga diantisipasi dalam mendesain reservoar penyedia air, gudang dan fasilitas untuk pengolahan, penimbunan limbah (disposal facilities)
      Pada prinsipnya semua bagian peralatan harus mudah diakses untuk kegiatan pemeliharaan (maintenance) dan inspeksi
       
      Disekitar peralatan harus disediakan ruangan yang memadai bagi personil untuk bergerak secara bebas dan aman
      Overhead crane harus dilengkapi monorail untuk reparasi
      Disediakan platform pada bagian ujung runway untuk keperluan maintenance
      Perlu diperhatikan kemungkinan alternatif charging (misalnya cross charging) bila salahsatu reaktor sedang shut down
       
§  Keberadaan industri terkait
§           Sebagai contoh, PT Smelting (PTS) didirikan di Gresik diantaranya karena terdapat PT. Semen Gresik yang dapat mengolah slag PTS dan PT. Petrokimia yang dapat mengolah H2SO4 sebagai byproduct PTS. Demikian pula lokasinya pada daerah yang mempunyai infrastruktur yang memadai seperti jalan dan pelabuhan.
§  12) Faktor sosial dan faktor keamanan di lokasi
§           -kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi pabrik
§           -tingkat pendidikan
§           -budaya masyarakat sekitar
§           -mata pencaharian

MENENTUKAN LOKASI PABRIK

Letak pabrik harus Strategis:
Geografis
Ekonomis
Teknis
  • mempertimbangkan waktu yang akan datang
  • penyediaan bahan baku
  • pemasaran
  • persaingan
  • Seharusnya ditempatkan dengan
pertimbangan: ongkos produksi dan distribusi yang minimum
Faktor-faktor Yang Harus
Diperhatikan:
  • Raw Material availability (Bahan baku)
  • Markets
  • Energy availability (energi dan bahan bakar)
  • Climate
  • Transportation Facilities
  • Water supply (supply and disposal)
  • Waste Disposal
  • Labor supply
  • Taxation and legal restrictions
  • Site characteristics
  • Flood and fire protection
Community Factors

  • TEORI KIMBALL:
  • Dekat dengan bahan mentah
  • Dekat dengan pasar
  • terdapat penyediaan air yang lancar
  • tenaga kerja mudah
  • iklim yang baik
  • investasi
  • TEORI SPLENGER & KLEIR:
  • Faktor primer: bahan mentah, pasar, transport, buruh, tenaga/power
  • Faktor sekunder: fasilitas air, iklim, pajak perkreditan (investasi

  • TEORI ALFRED WEBER:
  • Pembebasan tanah
  • Konstruksi pabrik
  • Upah buruh
  • Angkutan/transportasi
  • Penyusutan/depresiasi
  • Faktor penting: ongkos produksi, ongkos transportasi
Penentuan letak Pabrik:
Sifat bahan mentah

  • Ubiquitet Mutlak:
  • Bahan mentah tersedia di mana-
  • mana, banyak tak terhingga
  • misalnya: udara, air
  • Ubiquitet Relatif:
  • Bahan mentah tersedia banyak                                                  
  •  pada tempat-tempat tertentu
  •  Misalnya: kapur, pasir silika, tanah
 liat, kaolin, timah
Dasar Pemilihan Lokasi Pabrik
 WEBER

  • Market Oriented ==> Industri  
  • ditempatkan dekat dengan pasar
  • Raw Material oriented ==> Industri
  • ditempatkan dekat dengan bahan bakunya
  • Junction Oriented ==> Industri  ditempatkan dekat persimpangan
  •  antara pasar & bahan mentahnya
  • Other Oriented ==> Industri dekat
  • dengan pelabuhan, jalan raya, ngkos buruh, ds
  • Faktor-faktor yang menentukan lokasi suatu pabrik, adalah sebagai berikut:
Penentuan lokasi PABRIK
  • 1)            Keberadaan bahan baku
  •                 Disarankan lokasi pabrik dekat dengan sumber bahan    baku, karena      selain dapat mengurangi biaya transportasi (pengangkutan) juga            dapat mengurangi biaya untuk fasilitas penyimpanan (gudang).
  • 2)            Pasar (domestik dan internasional)
  •                 Dalam memasarkan produk hasil akhir, penjualan dan    distribusi              produk sering menjadi suatu faktor yang      krusial. Kedekatan           dengan pasar dan/atau                 akses ke jalur pemasaran, seperti            pelabuhan, akan meminimalkan biaya transportasi dan          meningkatkan keuntungan perusahaan.
  • Ketersediaan Sumber Energi listrik
  •                 Ketersediaan sumber listrik dalam jumlah yang memadai merupakan salasatu pertimbangan penting dalam memilih suatu pabrik.
  •                 Penyediaan listrik
  •                 -  Membeli dari perusahaan penyedia listrik (untuk Indonesia misalnya PLN)
  •                 -  Membangun sendiri pembangkit (untuk kebutuhan  energi listrik yang besar)
  • PLTA (tenaga air: umumnya lebih murah)
  • PLTU (tenaga uap)
  • PLTG (tenaga diesel)
  • dst.                                                       
  • 4)            Ketersediaan bahan bakar (fuel), reduktor, reagen pelindi, fluks dan bahan-bahan consumable yang diperlukan untuk proses
5) Faktor Iklim
  • Kondisi-kondisi iklim yang meliputi curah hujan, kelembaban, kondisi angin merupakan pertimbangan dalam menentukan lokasi pabrik dan proses desainnya.
  • 6) Faktor topografi dan kestabilan tanah
  • Instalasi pabrik memerlukan tanah yang stabil dan umumnya dalam keadaan yang datar. Pada kondisi tertentu diperlukan area dengan kemiringan tertentu misalnya untuk proses pengaliran fluida dengan metoda gravitasi (thickener, tangki).
7.       Fasilitas transportasi
  •     Fasilitas transportasi meliputi:
  •    - transportasi laut: fasilitas pelabuhan
  •    - transportasi darat: jalan, railroad
  •    - transportasi udara: bandara dan akses ke bandara
  • 8) Ketersediaan sumber air
  • Industri/pabrik metalurgi ekstraksi sangat memerlukan air, selain untuk proses produksinya juga untuk pencucian, pendinginan, granulasi slag, dan steam generating operations serta kebutuhan domestik. Lokasi pabrik sebaiknya sedekat mungkin dengan sumber air (laut, sungai, danau) untuk mencukupi kebutuhan airnya. Instalasi penyedia air menjadi bagian penting dari suatu pabrik metalurgi ekstraksi
                 

  • 9) Pembuangan limbah (padat, cair, gas)
  •                 Perlu diperhatikan daya dukung area/lokasi untuk menampung limbah baik tanah, air dan udara
  •                 -Tanah: tailing pond, tailing dam, red mud dam, dst.
  •                 -Air: sungai, laut.
  • Kerawanan terhadap bencana alam
  •                 - banjir
  •                 - gempa bumi
  •                 - tsunami
  •                 Pemilihan lokasi harus memperhitungkan kemungkinan terjadinya bencana alam yang dapat terjadi di lokasi pabrik dan bagaimana cara mengantisipasinya. Kalau ada tersedia daerah yang aman, sebaiknya dihindari pemilihan lokasi yang rawan bencana.
  • 11. Keberadaan industri terkait
  •                 Sebagai contoh, PT Smelting (PTS) didirikan di Gresik diantaranya karena terdapat PT. Semen Gresik yang dapat mengolah slag PTS dan PT. Petrokimia yang dapat mengolah H2SO4 sebagai byproduct PTS. Demikian pula lokasinya pada daerah yang mempunyai infrastruktur yang memadai seperti jalan dan pelabuhan.
  • 12) Faktor sosial dan faktor keamanan di lokasi
  •                 -kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi pabrik
  •                 -tingkat pendidikan
  •                 -budaya masyarakat sekitar
  •                 -mata pencaharian
  • LATIHAN SOAL
  • 1.Apa yang menyebabkan lokasi memegang.peranan penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan ?
  • 2.Mengapa dalam menentukan lokasi, kelancaran produk yang dihasilkan harus menjadi pertimbangabn utama
  • 3.Mengapa dalam menentukan lokasi produktifitas menjadi pertimbangan utama ?
  • 4.Apa yang sangat dominan dalam menentukan lokasi perusahaan.?
  • 5.Mengapa faktor budaya dan lingkungan sangat penting di pertimbangkan dalam menentukan lokasi perusahaan.?